Sabtu, 4 Oktober 2008

Perlembagaan Negara Islam (Perkara 7)


Article 7
The State implements the divine law on all citizens who hold citizenship of the Islamic State, whether Muslims or not, in the following manner:

a. The divine law is implemented in its entirety, without exception, on all Muslims;

b. Non-Muslims are allowed to follow their own beliefs and worships.

c. Those who are guilty of apostasy (murtad) from Islam are to be executed according to the rule of apostasy, provided they have themselves renounced Islam. If they are born as non-Muslims, i.e., if they are the sons of apostates, then they are treated as non-Muslims according to their status as being either polytheists (mushriks) or People of the Book.

d. In matters of food and clothing the non-Muslims are treated according to their religions within the limits allowed by AHkam Shara’iah.

e. Marital affairs, including divorce, among non-Muslims are settled in accordance with their religions, but between non-Muslims and Muslims they are settled according to the divine law.

f. All the remaining Shara'iah matters and rules, such as: the application of transactions, punishments and evidences (at court), the system of ruling and economics are implemented by the State upon everyone, Muslim and non-Muslim alike. This includes the people of treaties (muâaahid), the protected subjects (ahlu zimmah) and all who submit to the authority of Islam. The implementation on these people is the same as the implementation on the subjects of the State. Ambassadors and envoys enjoy diplomatic immunity.

Perkara 7
Negara melaksanakan syariat Islam atas seluruh warga negara khilafah, baik yang muslim mahupun yang non-muslim dalam bentuk-bentuk berikut ini:

Fasal 1 - Negara melaksanakan seluruh hukum Islam atas kaum muslimin tanpa kecuali.

Fasal 2 - Orang-orang non-muslim dibiarkan memeluk aqidah dan menjalankan ibadahnya masing-masing.

Fasal 3 - Orang-orang yang murtad dari Islam, atas mereka dijatuhkan hukum murtad jika mereka sendiri yang melakukan kemurtadan. Jika kedudukkannya sebagai anak-anak orang murtad atau dilahirkan sebagai non-muslim, maka mereka diperlakukan bukan sebagai orang Islam sesuai dengan keadaan mereka selaku orang-orang musyrik atau ahli kitab

Fasal 4 - Terhadap orang-orang non-muslim, dalam hal makanan, minuman dan pakaian,diperlakukan sesuai dengan agama mereka, dalam batas apa yang diperbolehkan hukum-hukum syara’.

Fasal 5 - Perkara-perkara nikah dan talak antara sesama non-muslim, diselesaikan sesuai dengan agama mereka dan jika terjadi antara muslim dan non-muslim, perkara tersebut diselesaikan menurut hukum Islam

Fasal 6 - Hukum-hukum syara’ selain di atas, seperti muamalat, ‘uqubat, bayyinat, ekonomi dan sebagainya, dilaksanakan oleh negara atas seluruh rakyat, baik yang muslim mahupun yang bukan. Perlaksanaannya juga berlaku terhadap mu’ahidin, iaitu orang-orang yang negaranya terikat perjanjian dengan negara Khilafah; terhadap musta’minin, iaitu orang-orang yang mendapat jaminan keamanan untuk masuk ke negeri Islam; dan terhadap siapa saja yang berada di bawah kekuasaan Islam, kecuali bagi para diplomat, konsul, utusan negara asing dan sebagainya, kerana mereka memiliki kekebalan diplomatik

Tiada ulasan: